#Bandara


Jake segera menghentikan taksi saat mendapat pesan dari Jay. Ia dengan terburu-buru untuk pergi dari rumahnya menuju ke bandara

“Pak, kalo bisa ngebut dikit ya” ucap Jake

Jake sebenarnya masih sangat shock ketika diberitahu Jay tentang Sunghoon yang ingin pindah ke USA secara tiba-tiba, perasaan marah, kecewa, dan sedih menjadi satu namun ada satu rasa yang ia sangat ingin ia sampaikan— tentang rasa sukanya kepada Sunghoon yang tidak bisa ia bendung lagi selama ini. Ia bertekad akan mengutarakannya saat itu juga.

Jake segera mencari pintu keberangkatan Sunghoon, ia melihat ada Jay disana sendirian

“Jay Jay dimana Sunghoon?” dengan nafas yang tak beraturan Jake datang dengan hampir menabrak badan Jay jika ia tidak menghentikannya.

“Woi woi tenang dulu oke? Sunghoon udah mau naik pesawatnya tadi” ucap Jay sambil mengindarkan pandangannya ke sudut kaca bandara tempat para penumpang akan berangkat

“Itu Sunghoon” tunjuk Jay, Jake tampak menoleh mengikuti arah jari Jay

Tampak Sunghoon dengan raut muka sedih dan cemas memegang paspor dan kopernya, ia hendak masuk ke pesawat namun ingin menunggu sesuatu (atau mungkin seseorang?).

Jake berlari kecil menuju ke arah yang ditunjuk Jay, wajah Sunghoon terlihat menyunggingkan senyuman manis dan Jake- tak terasa air matanya mulai keluar, ia tak menginginkan hal ini terjadi.

“Lo kenapa ga kasih tau gue Sunghoon, lo kenapa bodoh banget sih” Jake dengan mengelap air matanya mencoba berbicara dengan Sunghoon yang telah tepisah di seberang kaca

“Maaf, gue sengaja ga kasih tau lo biar lo ga kepikiran, gue takut ga bisa ninggalin lo Jake” Sunghoon tersenyum getir

“Lo kenapa senyum aneh, lo tuh hiks mau pergi ninggalin gue Sunghoon” ucap Jake terisak

“Hei Jake, jangan nangis dengerin gue, gue bakal balik gue janji, makasih udah mau nemenin gue selama ini, makasih udah mau jadi temen baik gue” ucapan Sunghoon membuat Jake semakin terisak, Jay datang untuk menenangkanya.

Jake tidak dapat mengungkapkan kata yang ingin diucapkannya, semuanya hilang begitu saja ketika ia melihat senyuman Sunghoon yang membuatnya terasa sakit.

“Penumpang dengan nomor penerbangan GT-2020 harap segera menuju ke pesawat karena pesawat akan berangkat terbang dalam 10 menit—”

“Jake, gue ga bakal lupain lo, lo masih chat gue juga kalo perlu, Jay jaga Jake selama gue pergi ya, gue pergi dulu sampai ketemu lain waktu” Sunghoon dengan senyuman pait meninggalkan Jay yang masih menenangkan Jake disana, setelah bayangan Sunghoon pergi Jake berdiri,

“Gue bodoh banget ya Jay, ga bisa jujur sama perasaan gue selama ini, pada akhirnya gue sakit sendiri sekarang” ucapnya sambil mengelap air mata

“Masih ada jalan lain, lo chat Sunghoon, bilang tentang perasaan lo, gue yakin pasti lo dapet jawaban yang memuaskan” Jay menepuk pundak Jake.