userberrygood

RAPAT

#RAPAT


“Iel gue tadi konsul ke Bu Heti, kata beliau kita bisa pake barang-barang bekas yang ada di gudang buat properti photoboothnya, terus buat cat dan lain-lain gue tadi udah ngecek tapi ada yang kurang, nanti kita keluar beli oke?” ucap Sena berbisik kepada Azriel yang baru mendudukan diri di kursi ruang osis ini, Azriel mengangguk sebagai jawaban dan lanjut melihat rapatnya.

“Ketua divisi photobooth silahkan menyampaikan hasil perkembangannya”

Sena berdiri dari kursinya dan mulai menerangkan hal-hal yang sudah ia lakukan dan proses untuk membuat photobooth pada festival sekolah tahun ini, “Selamat siang, saya Sena ketua divisi photobooth akan menyampaikan perkembangan dan hasil dari divisi saya. Saya kemarin sudah mencari tema dan suasana yang cocok untuk konsep tahun ini, dan saya juga sudah konsul ke beberapa guru bagaimana kedepannya nanti. Untuk bahan dekorasi dan properti yang akan kita gunakan...”

Azriel mencatat hal-hal penting yang disampaikan Sena, tak lupa juga ia memberi sedikit instruksi untuk menyampaikan ide yang mengalir di otaknya.


Rapat telah selesai, tetapi Sena masih mengadakan rapat kecil untuk bagiannya membahas hal yang akan dilakukan nanti.

“Nanti gue mau beli bahan yang kurang pulang sekolah, kalian kalo ada waktu lebih habis pulang sekolah kumpul aja disini kita mulai buat bikin photoboothnya”

“Kak ini saya dapet kabar dari vendornya kalo mereka cuma bisa tiga setengah jam, kita tambahin lagi atau tetep minta yang lama?”

“Waduh.. em gini-gini lo tanyain dulu aja apa ga bisa nambah jam sedikittt jadi 4 jam doang loh, terus... disini ada yang punya kenalan tukang foto ga? atau kalian punya kamera sendiri? bisa bilang ke gue biar nanti gue kasih solusi”

“Siap kak sena”

“Anak design jangan lupa bikin gambaran kasar yang udah gue bilang tadi, terus anak perekap coba catetin apa aja yang kurang, dan lo Azriel” Sena menunjuk Azriel yang duduk di paling belakang kursi dari seluruh anak osis yang lain.

“Ya kak saya?” Ia menunjuk dirinya sendiri

“Lo ikut gue konsul ke guru-guru mulai besok, jadi gue ga mau denger ada kata bolos atau ga masuk tanpa kejelasan dari lo, ngerti ya?” ucap Sena dengan tegas, Azriel tentu sedikit ketakutan sebab ia tidak pernah melihat sisi Sena yang ini, siapa sangka Kak Sena yang selama ini memperlihatkan sisi ceria dan cerahnya punya sisi yang menyeramkan saat ia menjadi serius.


“Woi Iel lo gapapa?” tanya Juen, sekarang mereka sedang berjalan kembali ke kelas setelah rapat selesai

“Juen, besok gue ga mau telat lagi..” ucapnya, disampingnya Juen tertawa akibat ulah sahabatnya satu ini

“Gue tau lo kaget liat kak Sena bisa begitu. Gue juga awalnya kaget tapi itu namanya profesional, dari dulu kak Sena emang terkenal sama itu makannya banyak proker sekte bidangnya yang sukses dipegang sama dia”

“Tapi beneran, gue merinding banget... kayak bukan kak Sena yang ngomong kalo begitu”

“Yailah santai, kak Sena ga bakal marahin anak buahnya, paling cuma dikasih ultimatum? wkwkwk”

“Ga usah nakutin lo jelek, dahlah gue mau ke kelas” Azriel mempercepat langkahnya mendahului Juen

“Hehh tungguin guee.”