userberrygood

REMAJA

#REMAJA


Dilihat dari sisi manapun juga Sim Jaeyun sangat indah- menurut Park Sunghoon

Cara berbicaranya yang manis juga tatapan matanya yang lembut membuat siapapun yang melihat Jaeyun secara langsung mungkin akan tertarik, tetapi ada yang lebih menarik dari itu tentu saja kali ini menurut Sunghoon (lagi)

“Bisakah kau stop mengganggu Park? Ini masih pagi “Jaeyun mendengus kesal takala Sunghoon merampas tasnya di koridor sekolah.

“Tidak ada ketentuan waktu kapan aku mau mengganggumu kan?” jawabnya dengan menunjukkan muka tengilnya.

“Hhh terserah lah, cepat kembalikan tasku atau-”

“Atau apa? Kau akan mengambilnya sendiri hahahaha, ayo coba saja kalau bisa” Sunghoon menjinjitkan kakinya supaya Jaeyun tidak bisa meraih tasnya.

“Menyebalkan, kau sangat menyebalkan” Jaeyun mendengus dan pergi meninggalkan Sunghoon yang masih asyik membawa tasnya.

Ya, Sunghoon suka jika melihat Jaeyunnya marah dan merajuk


Jam pertama kali ini guru-guru sedang mempersiapkan untuk ujian, sehingga kelas ditiadakan.

dugh

“Aw, apa-apaan ini” Jaeyun yang semula menundukkan kepalanya ke bangku menoleh kearah tasnya yang tadi dilemparkan, tentu saja oknum S yang melakukannya, tetapi anehnya tak melihat pria jangkung tersebut.

drtt drtt – diambilnya ponsel yang dari tadi bergetar di dalam tasnya

Jaeyun menoleh kearah jendela, konyol sekali pikirnya, tak sadar lengkungan tipis terukir di bagian bibirnya, ia kembali fokus mengetik ponselnya untuk membalas Sunghoon.

Sungguh- bagaimana Sunghoon bisa bertingkah aneh seperti itu, membawa kertas poster bertuliskan “Jake Sayangku Muach” di depan kelas, jika ingin mengakui Jake juga malu melihat tingkah laku kekasihnya yang sangat absurd tersebut. Mungkin memang Sunghoon suka menganggu Jaeyun, tapi Jaeyun anggap ini adalah bentuk kasih sayang yang diberikan oleh kekasihnya tersebut.


“Apa kau masih marah?” Sunghoon menghampiri Jaeyun dan masih setia membawa posternya tadi

“Aku tidak marah Park” Jaeyun mengerlingkan mata dan kembali mengambil posisi terlungkup di bangkunya.

“Oh ayolah kecil, jangan marah padaku” Sunghoon membujuk kekasihnya itu.

Jaeyun menoleh kearah Sunghoon, “Siapa yang kau panggil kecil?”

“Tentu saja kau, kekasihku yang kecil, mungil, lembut seperti boneka yang bisa aku simpan kedalam kantongku ini” Sunghoon duduk lalu memeluk gemas Jaeyunnya ini.

Hhh, Jaeyun mungkin sudah terbiasa dengan kelakuan Sunghoon yang cukup ajaib, tapi tidak dengan yang satu ini, Sunghoon mode waras adalah salah satu sumber ketidak warasannya.

“H-hoon... Kita masih dikelas” cicit Jaeyun, jangan ditanya wajahnya sekarang tengah diwarnai oleh semu merah muda dibagian pipinya.

“Hahaha gemas sekali” Sunghoon melepas pelukannya dan mencubit pelan pipi gembil Jaeyun.

“Ayo kita ke kantin, aku tau kau belum sarapan pagi ini” Sunghoon menarik lengan Jaeyun meninggalkan kelas.

“Hoon..” Jaeyun menghentikan langkahnya, membuat yang lebih tinggi berhenti dan menoleh kearahnya.

“Ya kenapa kecil?”

“Eum, tak apa aku hanya ingin bilang I love you Park” Jaeyun mengecup pipi kekasihnya dan bergegas meninggalkan Sunghoon yang masih mematung disana.

Ah, kisah kasih remaja, romansa yang memberikan euforia bagi dua insan yang sedang menjalin kasih.

END